LAPORAN
STUDY WISATA DAN KONSERVASI ALAM DI MANGROVE CENTRE TUBAN
TAHUN 2012

SEKOLAH DASAR NEGERI BATURETNO II KECAMATAN TUBAN TUBAN – JAWA TIMUR 2012

JADWAL KEGIATAN
Rabu, 06 Juni 2012
Berangkat dari SDN Baturetno II Tuban 07.30
Tiba di Mangrove Centre Tuban 08.00
Briefing sebelum kegiatan 08.10
Istirahat dan sarapan 08.20
Kegiatan konservasi lingkungan 08.40
Fun game 10.00
Persiapan pulang ke SDN Baturetno II Tuban 11.00


 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin berkembang pesat, dan taraf hidup masyarakat yang semakin meningkat serta pola fikir yang semakin berkembang dapat kita rasakan dampak yang di timbulkan. Dampak positif yang kita rasakan dari perkembangan tersebut yaitu adanya moderenisasi dimana kita di beri kemudahan dalam segala hal, baik di bidang barang dan jasa, serta sumber daya manusia yang semakin berkualitas, selain dari dampak positif yang di timbulkan, moderenisasi juga berdampak negatif, seperti global warming (pemanasan global) yang di sebabkan dari limbah kimia dan polusi udara yang di timbulkan dari industri pabrik, dan kerusakan lingkungan yang di sebabkan oleh ulah manusia seperti illegal logging (penebangan liar), polusi yang disebabkan dari kendaraan bermotor. Dari berbagai hal diatas kita dapat merasakan dampak nyata dari kerusakan lingkungan yang terjadi, banyak terjadi bencana alam yang tidak dapat diprediksi oleh manusia sehingga banyak korban berjatuhan dari bencana tersebut.
Berangkat dari hal tersebut kami SDN Baturetno II Tuban tergugah dan berinisiatif untuk melaksanakan kegiatan pendidikan lingkungan. Tujuan dari pendidikan lingkungan tersebut supaya kami paham betapa pentingnya peranan alam bagi kelangsungan hidup manusia. Selain itu kegiatan tersebut juga dalam rangka kegiatan sekolah yang bersifat mendidik.

1.2. Tujuan
Tujuan dari kegiatan Study Wisata dan Konservasi Alam di Mangrove Centre Tuban ini untuk : 
1. Memberikan gambaran kepada peserta betapa pentingnya menjaga kelestarian alam 
2. Melaksanakan pendidikan lingkungan dan bagaimana cara menjaga lingkungan tersebut tetap lestari
3. Memberikan motivasi dan menanamkan rasa cinta terhadap lngkungan tempat tinggal. 

1.3. Sasaran
Yang menjadi sasaran dalam kegiatan Study Wisata dan Konservasi Alam di Mangrove Centre Tuban ini ditujukan bagi semua peserta kegiatan yaitu semua anggota SDN Baturetno II Tuban. 

1.4. Hasil yang di harapkan
Dari pelaksanaan Study Wisata dan Konservasi Alam di Mangrove Centre Tuban ini diharapkan: 
1. Peserta dapat lebih memahami betapa pentingnya menjaga kelestarian alam 
2. Peserta mendapatkan pendidikan lingkungan dan mampu menerapkan terhadap kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar 
3. Peserta dapat termotivasi dalam menanamkan rasa cinta dan rasa memiliki terhadap lingkungan. 


BAB II PELAKSANAAN 

2.1. Waktu Pelaksanaan.
Kegiatan Study Wisata dan Konservasi Alam di Mangrove Centre Tuban ini dilaksanakan pada tanggal 06 Juni 2012. 2.2. Strategi Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan dengan pola komunikasi secara tertulis, yaitu dengan memetakan, merencanakan, dan menyusun elemen-elemen yang dibutuhkan dalam merencanakan dan mendukung kegiatan Study Wisata dan Konservasi Alam di Mangrove Centre Tuban. Dalam memetakan dan merencanakan melalui beberapa tahap, yaitu wawancara dengan guide penelitian dari kader Mangrove Centre Tuban, serta kegiatan penelitian secara langsung yang di pandu oleh kader dari Mangrove Centre Tuban tentang populasi tumbuhan dan jenis-jenis pohon yang dibudidayakan..
Proses penyusunan laporan tentang kegiatan Study Wisata dan Konservasi Alam di Mangrove Centre Tuban melalui beberapa tahap diantaranya: pengumpulan data, pengolahan, dan penyajian data. Pada kegiatan ini dilakukan juga penelitian secara langsung terkait upaya konservasi alam 



BAB III HASIL KEGIATAN 

3.1. Hasil yang dicapai 
3.1.1. Informasi Umum 
Mangrove Centre Tuban yang terletak di Jl. Raya Tuban-Semarang KM 9 Desa Jenu, Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban Jawa Timur. Sebagian besar pohon mangrove dijumpai di sepanjang pantai terlindung yang berlumpur, bebas dari angin yang kencang dan arus (misalnya di mulut muara sungai yang besar). Mangrove juga bisa tumbuh di atas pantai berpasir dan berkarang, terumbu karang, dan di pulau-pulau kecil. Sementara itu air payau bukanlah hal yang pokok untuk pertumbuhan mangrove, mereka juga dapat tumbuh dengan subur jika terdapat persediaan endapan yang baik dan pada air tawar yang berlimpah. 
Hutan mangrove dapat tersebar luas dan tumbuh rapat di mulut sungai besar di daerah tropik, tapi di daerah pesisir pantai pegunungan, hutan mangrove tumbuh di sepanjang garis pantai yang terbatas dan sempit. Perluasan mangrove banyak dipengaruhi topographi daerah pedalaman. Ada hubungan yang erat antara kondisi air dengan vegetasi hutan mangrove. Di beberapa tempat, mangrove menunjukkan tingkat zonasi yang nyata yang cenderung berubah dari tepi air menuju daratan. Namun terkadang tergantung pada undulasi/ tinggi rendahnya lantai hutan atau anak sungai di dalam suatu area yang skemanya khusus dan menggambarkan keadaan umum dari dataran pasang surut di Bali dan Lombok. Pak Ali Mansyur menceritakan awal mula sampai akhirnya tempat ini begitu mengagumkan. Diceritakan oleh Pak Ali Mansyur, awalnya cuma berniat menanam mangrove saja, karena rusaknya pantai karena abrasi. Tapi dari tahun ke tahun, akhirnya tempat ini makin berkembang luas sampai akhirnya pada tahun 2000 terkumpul menjadi 12 kelompok tani, dan akhirnya didirikan menjadi LSM Forum Komunitas Peduli Pesisir Pantai Tuban. Hingga pada akhirnya LSM tersebut berkembang lebih luas lagi pada tahun 2005 dengan diresmikan menjadi Mangrove Center Tuban dengan bergerak di bidang perikanan, kehutanan, perternakan dan pendidikan lingkungan. Hingga pada tahun 2011 MCT dikembangkan dengan ditambahi bergerak di bidang tanaman koltikultura. 

3.1.2. Satwa di Mangrove Centre Tuban Mangrove Center Tuban menjadi bukti nyata bahwa keberadaan hutan mangrove akan menjadi habitat bagi satwa liar, salah satunya adalah burung. Mangrove yang ditanam oleh kelompok Tani di area Mangrove Center Tuban telah berkembang menjadi hutan, jenis yang ditanam antara lain Rhizophora mucronata dan Bruguiera gymnorhyza. Pada awal perkembangannya tidak banyak burung yang datang di area MCT, beberapa burung penghuni pantai dan beberapa burung air seperti Trinil pantai (Actitis hypoleucos), Cekakak sungai (Halcyon chloris), Kareo padi (Amourornis phoenicurus). Setelah beberapa tahun dan menjadi hutan, didukung dengan upaya perlindungan agar tidak ada perburuan di kawasan ini, saat ini setiap pagi dan sore hari akan ada kawanan burung Blekok sawah (Ardeola speciosa) yang berterbangan di sekitar hutan mangrove. Pada pagi hari mereka terbang dari kawasan hutan menyebar untuk mencari makan, sementara pada sore hari mereka akan kembali menuju hutan mangrove untuk bersarang. Belum dilakukan perhitungan populasi, namun jumlahnya bisa ratusan ekor. Ardeola speciosa termasuk famili Ardeidae dan dilindungi oleh PP Nomor 7 tahun 1999. Blekok sawah mempunyai karakteristik tubuh berukuran 45 cm, kepala dan dada berwarna kuning tua (berbiak), punggung nyaris hitam. Tubuh bagian atas lainnya coklat bercoret-coret. Tubuh bagian bawah putih. Saat terbang sayap terlihat sangat kontras dengan punggung yang hitam. Pada musim non berbiak berwarna coklat bercoret-coret. Baik pada berbiak maupun tidak, iris berwarna kuning, paruh kuning dengan ujung berwarna hitam, kaki hijau buram. Makanan dari burung ini adalah ikan, katak, serangga air, dan berudu. 

3.1.3. Taman Baca Mangrove Centre Tuban Taman Baca Mangrove Center menyediakan berbagai buku tentang Mangrove,Pesisir, Lingkungan Hidup, Pertanian dan Perikanan. Koleksi buku MCT relatif terbatas, dan untuk kedepan akan terus dilengkapi untuk mendukung program pendidikan. 

3.1.4. Fun Game Disana dilaksanakan pertandingan sepak bola pantai antar kelas, kelas 1 melawan kelas 2, kelas 3 melawan kelas 4, dan kelas 5 melawan kelas 6 serta dilakukan juga kegiatan-kegiatan game menyenangkan lainnya. 3.2. Kendala yang dihadapi Adapun kendala yang di hadapi : a. Cuaca yang kurang mendukung di karenakan bertepatan dengan ombak pasang yang menghambat kegiatan yang sudah di rencanakan. 3.3. Tindak Lanjut Kegiatan Upaya pengawasan dan evaluasi dilakukan dengan melakukan pendampingan kepada para peserta oleh pihak Mangrove Centre Tuban. Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung program kegiatan yang telah direncanakan. Selain itu, perlu adanya bimbingan yang berkesinambungan untuk meningkatkan pengetahuan para peserta. Sebagai wujud keseriusan para peserta dalam melaksanakan tugas yang telah direncanakan 



BAB IV PENUTUP 
6.1. Kesimpulan 
Terdapat bebarapa hal yang dapat disimpulkan dalam kegiatan ini, banyak ilmu dan hikmah yang didapat oleh para peserta, peserta diharapkan lebih memahami fungsi dari alam dan lingkungan serta peserta dapat menerapkan apa yang telah diperoleh selama kegiatan dalam kehidupan sehari – hari terutama di lingkungan tempat tinggalnya, dan dapat memotivasi terhadap orang lain yang belum menyadari betapa pentingnya lingkungan terhadap kelangsungan hidup manusia. Tak bisa dibayangkan jika manusia sudah lupa akan sang pencipta yang telah menciptakan alam beserta isinya, yang bertujuan untuk diambil manfaatnya oleh manusia dengan konsekuensi kita harus menjaganya supaya tetap lestari dan mensyukurinya. 

6.2. Saran 
Dalam mewujudkan tercapainya tujuan dari kegiatan Study Wisata dan Konservasi Alam di Mangrove Centre Tuban maka perlu di lakukan langkah-sebagai berikut : a. Perlu adanya dukungan dari berbagi pihak terkait tentang konservasi alam. b. Perlu adanya keseriusan dan kerjasama para peserta.

Komentar

Postingan Populer